Senin, 09 April 2012

ASPEK HUKUM DAN EKONOMI TU_1

Nama : Pipo Legenda
Npm : 25210342
Kelas: 2EB18

Masalah Pembangunan dan Analisa Ekonomi Pembangunan

Penggolongan Terhadap Berbagai Negara
Ditinjau dari perbedaan taraf kesejahteraan masyarakat mereka, negara-negara yang ada di dunia pada masa kini biasanya dibedakan dalam dua golongan : negara-negara maju dan negara-negara berkembang. Yang termasuk dalam golongan negara-negara maju terutama adalah negara-negara yang terdapat di Eropa Barat dan Amerika Utara, negara-negara Australia, New Zealand dan akhir-akhir ini termasuk juga Jepang. Kebanyakan negara-negara berkembang terdapat di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Beberapa negara berkembang mempunyai pendapatan per kapita yang cukup tinggi, yaitu lebih tinggi dari US$ 200. Sebagian ahli-ahli ekonomi menggolongkan negara-negara tersebut sebagai negara-negara setengah maju (semi developed countries). Sedangkan negara-negara berkembang yang pendapatan per kapita sangat rendah, yaitu nilainya adalah disekitar US$ 200 atau kurang, mereka disebut negara-negara miskin (poor countries).
Beberapa di antara mereka ada yang berpendapatan per kapita sama dengan negara-negara yang tergolong sebagai negara-negara maju. Sayangnya, mereka masih mempunyai struktur ekonomi dan masyarakat yang tidak berbeda dengan negara-negara berkembang lain dan oleh karenannya masih belum fianggap sebagai negara maju. Contoh yang jelas sekali dalam hal ini adalah Lybia, yang pendapatan per kapitanya melebihi tingkat pendapatan per kapita kebanyakan negara-negara maju yang di Eropa Barat. Namun demikian negara tersebut masih digolongkan sebagai negara berkembang. Satu-satunya negara yang pada mulanya diangggap sebagai negara berkembang tetapi sekarang telah dipandang sebagai negara maju adalah Jepang. Belakangan ini terdapat lagi beberapa negara yang mempunyai taraf pembangunanyang telah hampir mencapai taraf negara-negara maju dan apabila laju pembangunan mereka berjalan dengan pesat, dalam waktu yang tidak begitu lama lagi negara tersebut sudah dapat digolongkan sebagaai negara maju. Israel, Korea Selatan, Taiwan, dan Puerto Riko merupakan negara-negara yang dapat dimasukkan dalam golongan ini.
Analisa ekonomi pembangunan merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus membahas masalah-masalah pembangunan di negara-negara berkembang. Tujuannya adalah untuk menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan, atau pembangunan yang lambat, di negara-negara berkembang dan selanjutnya mengemukakan cara pendekatan yang dapat di tempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat memperlaju jalannya pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut.

Berkembangnya Perhatian Terhadap Masalah Pembangunan Ekonomi
Para ilmiawan dari berbagai jurusan ilmu pengetahuan, pejabat-pejabat, dan badan-badan pemerintah dari berbagai tingkatan, pemerintah negara-negara maju, dan beberapa badan internasional, memberikan perhatian yang sangat besar kepada berbagai aspek mengenai pembangunan pembangunan ekonomi. Keadaan seperti ini baru berkembang setelah Perang Dunia Kedua. Sebelum itu sangat sedikit sekali perhatian diberikan oleh berbagai kalangan kepada pembahasan,analisa dan pelaksanaan pembangunan ekonomi.
Ada beberapa faktor yang dapat dianggap sebagai penyebab dari terbatasnya perhatian terhadap masalah pembangunan di negara-negara berkembang pada masa sebelum perang dunia kedua. Faktor yang pertama adalah kenyataan pada masa itu banyak dari negara-negara berkembangan yang sekarang ini masih merupakan daerah-daerah jajahan. Para penjajah pada umumnya tidak merasa perlu memikirkan secara sungguh-sungguh masalah pembangunan daerah jajahan mereka. Mereka hanya membangun daerah-daerah jajahan dengan tujuan untuk menciptakan keuntungan bagi negara mereka, jadi bukan untuk menaikkan tingkat kesejahteraan penduduk daerah-daerah itu. Oleh karenanya kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah-daerah jajahan sangat terbatas sekali dan pada umumnya bertujuan untuk menciptakan pasar bagi hasil industri-industri yang berada di negara-negara penjajah atau untuk menyediakan bahan-bahan mentah yang diperlukan oleh industri-industri tersebut.
Faktor kedua adalah kurangnya usaha dari para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk membahas persoalan-persoalan pembangunan ekonomi. Tujuan meraka adalah memperjuangkan kemerdekaan dan dalam usaha untuk mencapai cita-cita ini mereka menyampingkan sama sekali berbagai issue yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi. Keterbelakangan daerah-daerah mereka selalu dikaitkan dengan adanya penjajahan dan menganggap pembangunan ekonomi tidak akan mungkin berjalan selama penjajah belum dihalau. Oleh sebab itu sebahagian besar dari daya usaha dan pemikiran mereka terutama ditujukan untuk mengusir penjajah secepat mungkin.
Faktor penting lainnya adalah karena dilingkungan para ahli ekonomi pun penelitian dan analisa mengenai masalah itu masih sangat terbatas. Pada umumnya ahli-ahli ekonomi Barat yang terkemuka pada masa tersebut lebih menumpahkan perhatian mereka kepada menganalisa mengenai masalah kemelesetan ekonomi dan pengangguran, karena dalam tiga dasawarsa pertama abad ini masalah pengangguran dan depresi merupakan masalah dunia yang utama. Malangnya, teori-teori yang ada pada waktu itu banyak menganalisa mengenai masalah tersebut, dan dengan demikian tidak dapat memberikan dasar-dasar kebijaksanaan untuk mengatasi masalahnya.
Semakin bertambahnya perhatian yang di berikan dalam membangun negara-negara berkembang, maka makin meluas pula kesadaran bahwa tugas membangun negara-negara itu bukanlah tugas yang mudah dan sederhana. Bantuan modal, teknik dan tenaga ahli dari negara-negara kaya belum merupakan jaminan yang kuat bagi tercapainya cita-cita tersebut.

1 komentar:

  1. Salam Sukses buat kakak...

    Di blog kakak kok ga ada link Gunadarmanya ya..?
    hmm... tolong di cantumkan ya kak, biar menandakan mahasiswa Gunadarma.. :-)

    ::Pesan BAPSI

    BalasHapus